PERBANDINGAN HASIL TANGKAPAN UTAMA DAN SAMPINGAN ALAT TANGKAP GOMBANG DI DESA SIALANG PASUNG KEPULAUAN MERANTI

Oleh :

Wirvina Wita, Polaris Nasution, ST., MT dan Ir. Arthur Brown, M. Si

Jenis dan jumlah hasil tangkapan gombang sangat beragam. Pengambilan hasil tangkapan gombang pada waktu pasang dan surut dilakukan oleh nelayan sialang pasung dengan melakukan hauling empat kali dalam satu hari (dua kali pasang, dua kali surut) sebagai gombang A dan dua kali hauling dalam satu hari (satu kali pasang, satu kali surut) sebagai gombang B. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi jenis-jenis hasil tangkapan, mengetahui perbandingan dan persentase hasil tangkapan utama dan sampingan alat tangkap gombang berdasarkan perbedaan waktu hauling.

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli hingga September 2018 yang dilihat berdasarkan perhitungan kondisi pasang surut air laut yang bersumber pada daftar pasang surut kepulauan Indonesia yang dibagi berdasarkan kondisi pasang tertinggi, pasang rata-rata dan surut terendah dikeluarkan oleh Pusat Hidrografi dan Oseanografi TNI Angakatan Laut tahun 2018 di Desa Sialang Pasung Kecamatan Rangsang Barat Kabupaten Kepulauan Meranti. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey, yaitu dengan cara turun langsung dilapangan dan melakukan pengamatan terhadap 2 hasil tangkapan gombang dengan hauling yang berbeda.

Hasil tangkapan yang di dapat dibagi kedalam dua kelompok yaitu hasil tangkapan utama (HTU) dan hasil tangkapan sampingan (HTS). HTU yang terdapat pada gombang A dan B yaitu udang pepay/rebon dan ikan bilis/teri. Sedangkan HTS yang terdapat pada gombang A dan B yaitu udang putih/vanname, udang merah, udang duri, lomek, layur, bulu ayam, beliak mata/puput bulan, ketang, tenggiri, parang, belanak, sebelah, bawal putih, kedukang/ikan duri dan sotong.

Hasil tangkapan yang diperoleh selama penelitian dengan menggunakan alat tangkap gombang A dan B adalah sebanyak 127.664 ekor dengan berat 75.400 gr pada gombang A dan 79.793 ekor dengan berat 35.941 gr. Dimana jumlah HTU sebanyak 117.744 ekor dengan berat 28.069 gr pada gombang A dan 77.566 ekor dengan 23.256 gr pada gombang B. Sedangkan jumlah HTS sebanyak 9.920 ekor dengan berat 47.331 gr pada gombang A dan 2.227 ekor dengan berat 12.685 gr pada gombang B, seperti yang terlihat pada tabel berikut.

Tabel 1. Hasil Tangkapan Utama pada gombang A dan B berdasarkan berat (gr) dan individu (ekor)

No Jenis Spesies Berat (gr) Jumlah Individu (ekor) Jumlah
A B A B
1 Udang Pepay 9.725 5.890 15.615 99.400 60.200 159.600
2 Bilis 18.344 17.366 35.710 18.344 17.366 35.710
  TOTAL 28.069 23.256 51.325 117.744 77.566 195.310

Tabel 2. Hasil tangkapan sampingan yang tertangkap pada gombang A dan B berdasarkan berat (gr) dan individu (ekor)

No Jenis Spesies Berat (gr) Jumlah Individu (ekor) Jumlah
A B A B
1 Tenggiri 1.196 1.102 2.298 196 178 374
2 Layur 10.298 2.712 13.010 935 239 1.174
3 Beliak Mata 4.863 2.030 6.893 1.217 518 1.735
4 Lomek 8.635 1.160 9.795 851 113 964
5 Parang 1.852 1.411 3.263 151 116 267
6 Belanak 246 248 494 47 40 87
7 Bulu Ayam 3.025 354 3.379 568 58 626
8 Ketang 1.014 848 1.862 14 12 26
9 Udang Putih 6.763 1.135 7.898 3.377 564 3.941
10 Udang Merah 468 104 572 117 26 143
11 Udang Duri 6.845 1.009 7.854 2.277 333 2.610
12 Sebelah 105 31 136 7 2 9
13 Bawal Putih 281 93 374 45 15 60
14 Ikan Duri 458 338 796 4 3 7
15 Sotong 1.282 110 1.392 114 10 124
  TOTAL 47.331 12.685 60.016 9.920 2.227 12.147

Gambar 1. Grafik TOTAL HTU dan HTS menurut berat (gr) dari kedua gombang (A dan B) Gambar 2. Grafik TOTAL HTU dan HTS menurut individu (ekor) dari kedua gombang (A dan B)

Berdasarkan grafik pada gambar 1 dan 2, menurut jumlah berat persentase total HTU 46% dan HTS 54%. Sedangkan menurut jumlah individu persentase total HTU 94% dan HTS 6%.  Berdasarkan analisis perhitungan pada uji statistik (uji-t) yang dilakukan menurut jumlah berat (gr) dimana t hit 0,474 lebih kecil dari t tabel 4,303 terhadap hasil tangkapan utama sehingga hipotesis yang diajukan diterima karena tidak terdapat perbedaan hasil tangkapan utama antara gombang A dan B, dan t hit 2,633 lebih besar dari t tabel 2,042 terhadap hasil tangkapan sampingan sehingga hipotesis yang diajukan ditolak karena terdapat perbedaan hasil tangkapan sampingan antara gombang A dan B. Berdasarkan jumlah individu (ekor) pada gombang A dan B t hit 0,196 lebih kecil dari t tabel 4,303 terhadap hasil tangkapan utama sehingga hipotesis yang diajukan diterima karena tidak terdapat perbedaan hasil tangkapan utama antara gombang A dan B, dan t hit 2,063 lebih besar dari t tabel 2,042 terhadap hasil tangkapan sampingan sehingga hipotesis yang diajukan ditolak karena terdapat perbedaan hasil tangkapan sampingan antara gombang A dan gombang B.

This entry was posted in Penelitian. Bookmark the permalink.