PERBEKALAN AIR TAWAR UNTUK MELAUT PADA KAPAL PERIKANAN DI PELABUHAN PERIKANAN NUSANTARA SIBOLGA, SUMATERA UTARA

Febriyanti Sitorus, Polaris Nasution, ST., M.T dan Bapak Ir. H. Syaifuddin, M. Si

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei 2019 di Pelabuhan Perikanan Nusantara Sibolga (PPNS), Provinsi Sumatera Utara. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prediksi permintaan (demand), ketersediaan (exist), dan kebutuhan (need) pada tahun 2019-2023, serta mengetahui bagaimana penerapan dan kualitas pelayanan perbekalan air tawar di PPNS.

            Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode survei dan wawancara yaitu  dengan melakukan pengamatan dan pengambilan data permintaan, ketersediaan dan kebutuhan air tawar secara langsung serta data SOP penjualan air tawar di PPN Sibolga.

         Air bersih yang digunakan di tempat pelelangan ikan PPN Sibolga berasal dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Nauli milik kota Sibolga dan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Mual Nauli milik Pemerintah Daerah Tapanuli Tengah. Untuk menampung air digunakan bak penampung dengan konstruksi beton. Penyediaan air bersih ini menggunakan sarana perpipaan. Air bersih tersebut digunakan untuk keperluan industri dan pengisian pasokan air di kapal oleh nelayan  saat  akan melaut.            Standar Operasional Prosedur adalah dokumen yang berisi serangkaian instruksi tertulis yang dibakukan mengenai berbagai proses penyelenggaraan administrasi perkantoran yang berisi cara melakukan pekerjaan, waktu pelaksanaan, tempat penyelenggaraan dan pelaku yang berperan dalam kegiatan.

Gambar : Skema Penyaluran Air Tawar di PPN Sibolga

           Berdasarkan hasil penelitian diperoleh prediksi demand, exist, dan need sebesar 17,793.17 m3, 35,178.36 m3 dan 17,385.19 m3. Ketersediaan air tawar untuk tahun 2023 memenuhi terhadap banyaknya permintaan dari konsumen yang telah diprediksikan. Persentase penerapan SOP penjualan air tawar, SOP pelaporan penjualan air tawar dan SOP penyaluran air tawar di PPNS, diperoleh sebesar 85.88%, 72.49% dan 50%, sedangkan untuk service quality penjualan air tawar, SOP pelaporan penjualan air tawar dan SOP penyaluran air tawar di PPNS, diperoleh sebesar 84.41%, 84.87% dan 87.56%. Berdasarkan penilitian yang telah dilaksanakan di PPN Sibolga, diperoleh prediksi  permintaan, ketersediaan dan kebutuhan air tawar untuk kapal perikananpada tahun 2019-2023, yakni sebesar 3,099 m3, 3,383.5 m3 dan 1,651.813 m3. Ketersediaan air tawar untuk tahun 2023 memenuhi terhadap banyaknya permintaan dari konsumen yang telah diprediksikan. Pelayanan penyaluran air tawar di PPN Sibolga masih terlaksana dengan aktif, dibuktikan dengan masih adanya pemakaian air tawar ke kapal perikanan pada tahun 2018 sebesar 10,017 m3.

p>            Penelitian ini menyarankan agar dilakukan penilitian lanjutan mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan air tawar selain kunjungan kapal perikanan di PPN Sibolga. Faktor yang perlu diperhatikan diantaranya keberadaan pabrik es, perusahaan pengolahan ikan, kebersihan pelabuhan dan keberadaan fasilitas lain yang menggunakan fasilitas air tawar di kawasan PPN Sibolga.

This entry was posted in Penelitian. Bookmark the permalink.